تقول : اَللّـهُمَّ اِنّي اَعُوذُ بِكَ مِنْ نَفْس لا تَشْبَعُ وَمِنْ قَلْب لا يَخْشَعُ وَمِنْ عِلْمٍ لا يَنْفَعُ وِ مِنْ صلاةٍ لا تُرْفَعُ وَمِنْ دُعآءٍ لا يُسْمَعُ اَللّـهُمَّ اِنّي أَسْأَلُكَ الْيُسْرَ بَعْدَ الْعُسْرِ وَالْفَرَجَ بَعْدَ الْكَرْبِ وَالرَّخاءَ بَعْدَ الشِّدَّةِ اَللّـهُمَّ ما بِنا مِنْ نِعْمَة فَمِنْكَ لا اِلـهَ اِلاّ اَنْتَ اَسْتَغْفِرُكَ وَاَتُوبُ اَلِيْكَ .

Banyak Ustaz di TV yg mengajarkan umat untuk tidak ikhlas dalam menjalankan ibadah Puasa, Salat dan Sedekah.misalnya ibadah solat dan puasa yg terlalu ditekankan pada kesehatan secara fisik, sedekah digunakan untuk memancing rizki yg lebih banyak, padahal esensi dari ibadah-ibadah ritual kita adalah untuk merubah perilaku kita(akhlak) dan tanda kepatuhan dan syukur kita kepada Allah.Kalo hanya kar...
ena punya penyakit darah tinggi, solusinya nggak usah menggunakan salat, sebab salat adalah kewajiban kita.Kalaupun mislanya di bulan ramadhan ini, Allah tidak melipat gandakan pahala2 ibadah kita, tidak ala laylat al qadar dan tidak ada bonus2 lainnya, sepatutnya sebagai hamba pendosa kita tetap dengan ihklas dan penuh cinta kepada Allah, tetap menjalankan semua perintahNya.
Berikut ini saya bacakan sebuah doa yang dibaca Imam Ali Zainal ‘Abidin ketika beliau bersujud disudut Kabah di bawah mizab, yaitu pancuran air. Nah, di bahwa pancuran inilah Imam Ali Zainal ‘Abidin berdoa sambil bersujud. “Inilah hamba sahaya-Mu rebah di halaman kebesaran-Mu. Inilah si malang-Mu rebah di halaman kebesaran-Mu. Inilah si fakir-Mu rebah di halaman kebesaran-Mu. Inilah pengemis-Mu di halaman kebesaran-Mu. Tuhanku, demi kebesaran-Mu, keagungan-Mu, dan kemuliaan-Mu, sekiranya sejak Engkau menciptakan aku, sejak masa permulaanku aku menyembah-Mu sekekal badai rububiyah-Mu, dengan setiap lembar rambutku, setiap kejam mataku sepanjang masa, dengan pujian dna syukur segenap makhluk-Mu, maka aku takkan mampu mensyukuri nikmat-nikmat-Mu yang paling tersembunyi padaku. Sekiranya aku menggali tambang besi dunia dengan gigiku, dan menanami buminya dengan lmbar-lembar alis mataku, dan menangis takut kepada-Mu dengan air mata dan darah sebanyak samudera langit dan bumi, maka semua itu kecil dibandingkan dengan banyaknya kewajibanku atas-Mu. Sekiranya, setelah itu, Engkau menyiksaku dengan azab seluruh makhluk, Engkau besarkan tubuh dan ragaku, Engkau penuhi Jahanam pada seluruh sudutnya dengan tubuhku sehingga di sana tidak ada lagi yang disiksa selainku, tidak ada lagi kayu bakar selain diriku, maka semua itu kecil dibandingkan dengan keadilan-Mu dan besarnya hukuman-Mu yang harus kuterima mengingat dosa-dosa yang kulakukan.”

Comments

Popular posts from this blog

80% PELAJAR TAMAT TAHFIZ TIADA SPM? BETUL KE